Maaf temen2 aku Cuma dapat segini… contoh
industrynya pun belum ketemu
Nama senyawa : etil metil
eter
Rumus molekul : C3H8O
|
Latar
belakang senyawa
Pada tahun 1828, Federick Wohler, seorang ahli kimia
kebangsaan Jerman, berhasil membuat urea ketika memanaskan larutan amonium
sianat. Dengan penemuan tersebut, anggapan bahwa senyawa organik harus berasal
dari senyawa organik telah dipatahkan. Meski begitu penggolongan senyawa ke
dalam organik dan senyawa anorganik tetap dipertahankan. Akan tetapi,
penggolongan tersebut kini lebih ditekankan pada sifat-sifat senyawa, bukan
lagi pada sumbernya. Sejak penemuan Wohler, jutaan senyawa karbon organik telah
dapat dibuat di laboratorium, senyawa hidrokarbon turunan alkana setidaknya
telah diklasifikasi, yaitu alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat,
dan ester. Eter dan alkohol, keduanya mempunyai rumus umum yang sama. Eter
adalah suatu senyawa
organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R
dapat berupa alkil
maupun aril. Pemberian nama eter menurut IUPAC,
yaitu dengan menyebut kedua gugus berikatan dengan oksigen dan ditambah eter
dibelakangnya.
Contoh
: CH3-CH2-O-CH3
etil metil eter
Contoh
senyawa eter yang paling umum adalah pelarut
dan anestetik dietil
eter atau etoksietana yang dalam kehidupan
sehari-hari kegunaan utamanya sebagai pelarut dan obat bius (anestesi) dalam
operasi. Eter juga sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia,
karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat
dan lignin.
Sifat Fisik Etil Metil Eter
Ikatan
eter (R-O-R’) tidak membentuk sudut 180 derajat sehingga momen dipolnya tidak
saling meniadakan. Oleh karena itu, eter masih mempunyai momen dipol (momen
dipol dietil eter 1,18D). Kecilnya momen dipol tidak banyak mempengaruhi titik
didihnya, dimana titik didih eter kurang lebih sama dengan senyawa alkana yang
mempunyai massa molekul relatif sama. Sebagai contoh, titik didih n-butana (17°C),
etil metil eter (20°C), dan etanol (78°C). Ikatan hidrogen menyebabkan alkohol
terikat lebih kuat, sedangkan pada eter tidak terjadi ikatan hidrogen. Etil
metil eter masih dapat larut dalam air, tetapi ada juga eter yang tidak mudah
larut dalam air, misalnya dimetil eter. Etil metil eter berwujud gas, berbau seperti obat, dan tidak berwarna.
Senyawa ini juga termasuk golongan senyawa yang mudah terbakar, korosif, dan
bersifat toksik.
Sifat kimia etil metil eter
a. Reaksi
pembakaran
2C2H3-O-CH3 + 9O2 → 6CO2 + 8H2O
b. Reaksi
dengan logam aktif
Berbeda
dengan alkohol, eter tidak bereaksi terhadap logam natrium
C3H7OH
+ Na C3H7ONa
+ ½H2
C2H3-O-CH3
+ Na (tidak
bereaksi)
c. Reaksi
dengan PCl5
C2H3-O-CH3 +
PCl5 → C2H3-Cl + CH3-Cl + POCl3
d. Reaksi
dengan Hidrogen Halida (HX)
Dengan
asam halida terbatas:
C2H3-O-CH3 +
HI → C2H3-OH + CH3-I
Dengan
asam halida berlebih:
C2H3-O-CH3
+ 2HI → C2H3-l + CH3-I + H2O
Proses Pembuatan
R-ONa
+ R'-X → R-O-R' + NaX
Reaksi
ini dinamakan sintesis eter
Williamson. Reaksi ini melibatkan penggunaan alkohol
dengan basa
kuat, menghasilkan alkoksida, yang diikuti oleh adisi pada senyawa alifatik
terkait yang memiliki gugus lepas
(R-X). Gugus lepas tersebut dapat berupa iodida, bromida,
maupun sulfonat.
Metode ini biasanya tidak bekerja dengan baik dengan aril halida (misalnya bromobenzena).
Reaksi ini menghasilkan rendemen reaksi yang tinggi untuk halida primer. Halida
sekunder dan tersier sangat rawan menjalani reaksi eliminasi E2 seketika berpaparan
dengan anion alkoksida yang sangat basa.
Dalam
reaksi lainnya yang terkait, alkil halida menjalani substitusi nukleofilik oleh
fenoksida.
R-X tidak dapat digunakan untuk bereaksi dengan alkohol. Namun, fenol
dapat digunakan untuk menggantikan alkohol. Oleh karena fenol bersifat asam, ia
dapat bereaksi dengan basa
kuat seperti natrium hidroksida,
membentuk ion fenoksida. Ion fenoksida ini kemudian mensubstitusi gugus -X pada
alkil halida, menghasilkan eter dengan gugus aril yang melekat padanya melalui
mekanisme reaksi SN2.
C6H5OH
+ OH- → C6H5-O- + H2O
C6H5-O-
+ R-X → C6H5OR
Kondensasi Ullmann
Kondensasi Ullmann
mirip dengan metode Williamson, kecuali substratnya adalah aril halida. Reaksi
ini umumnya memerlukan katalis, misalnya tembaga.
Daftar Pustaka
Purba, Michael.2007.Kimia untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
Purba, Michael.2007.Kimia untuk SMA Kelas XII.Jakarta:Erlangga
Riswiyanto,2009.Kimia Organik. Jakarta:Erlangga
Website:
Blog Archive
-
▼
2011
-
▼
October
- Kekuatan/Gaya
- Berat badan Dari Wikipedia, ensiklopedia be...
- Microviscosity
- Bilangan Reynolds
- Kelekatan
- Metode Joback
- Prinsip Bernoulli
- Gaya hambat
- Persamaan Darcy-Weisbach
- Laminer dan Turbulen
- Bilangan Reynolds
- Aliran Laminer dan Turbulen
- Mekanika Fluida
- Mekanika statistika
- Massa jenis
- Tekanan Geser
- Fluida non-Newtonian
- Fluida Newtonian
- Fluida
- Drag (fisika)
- Hukum Stoke
- Mekanika fluida
- http://id.wikipedia.org/wiki/ Benzyl chloride ...
- http://en.wikipedia.org/wiki/Butane Butana Bu...
- Maaf temen2 aku Cuma dapat segini… contoh indus...
- Benzene
- 845024 Benzil Kloridauntuk sintesis farma, non-GM...
- I. Nama Molekul :...
-
▼
October
Post a Comment